Khalifah umar bin khatab suatu kali pernah memerintahkan Al-ahnaf bin Qais beserta beberapa orang untuk pergi ke Persia dan wilayah sekitarnya.
Di Persia mereka menyempatkan diri mengumpulkan beberapa pakaian bagus-bagus. Dan pakaian itulah yang dikenakan Al-ahnaf dan kawan-kawannya untuk pulang dan menghadap Khalifah Umar.
Ketika Khalifah Umat menerima mereka, tiba-tiba ia memalingkan mukanya tanda hatinya tak berkenan.
Melihat glagat itu, Al-ahnaf beserta kawan-kawanya menjadi kikuk dan ketakutan. Setelah melaporkan tugas yang diberikan oleh Khalifah, mereka cepat-cepat minta diri.
Al-ahnaf dan kawan-kawanya kemudian menjumpai Abdullah ibnu Umar, anak lelaki Khalifah umar, mereka kemudian menyampaikan masalah ini dan minta pendapat terhadap sikap khalifah terhadap diri mereka.
“Mungkin ayah tidak suka melihat kalian, ketika menghadap dengan menggunakan pakaian mewah yang berbeda dari semula.”kata Abdullah.
Mendengar nasehat itu, Al-ahnaf beserta kawan-kawannya cepat-cepat pulang dan melepas pakaian dari Persia yang mewah itu. Kemudian menggantinya dengan pakaian biasa yang mereka kenakan.
Disaat Al-ahnaf dan kawan-kawanya menghadap lagi, tanpa pakaian mewahnya, Khalifah umar bangkit dari tempat duduknya, lalau menyalami mereka. Seorang demi seorang dirangkulnya, seolah-olah mereka baru pertama kali bertemu. Itulah Khalifah Umar, seorang kepala negara yang bajunya ada 12 tambatan jahitan. Ia hidup sederhana namun tetap dihormati orang.
Subhanallah…..
Di Persia mereka menyempatkan diri mengumpulkan beberapa pakaian bagus-bagus. Dan pakaian itulah yang dikenakan Al-ahnaf dan kawan-kawannya untuk pulang dan menghadap Khalifah Umar.
Ketika Khalifah Umat menerima mereka, tiba-tiba ia memalingkan mukanya tanda hatinya tak berkenan.
Melihat glagat itu, Al-ahnaf beserta kawan-kawanya menjadi kikuk dan ketakutan. Setelah melaporkan tugas yang diberikan oleh Khalifah, mereka cepat-cepat minta diri.
Al-ahnaf dan kawan-kawanya kemudian menjumpai Abdullah ibnu Umar, anak lelaki Khalifah umar, mereka kemudian menyampaikan masalah ini dan minta pendapat terhadap sikap khalifah terhadap diri mereka.
“Mungkin ayah tidak suka melihat kalian, ketika menghadap dengan menggunakan pakaian mewah yang berbeda dari semula.”kata Abdullah.
Mendengar nasehat itu, Al-ahnaf beserta kawan-kawannya cepat-cepat pulang dan melepas pakaian dari Persia yang mewah itu. Kemudian menggantinya dengan pakaian biasa yang mereka kenakan.
Disaat Al-ahnaf dan kawan-kawanya menghadap lagi, tanpa pakaian mewahnya, Khalifah umar bangkit dari tempat duduknya, lalau menyalami mereka. Seorang demi seorang dirangkulnya, seolah-olah mereka baru pertama kali bertemu. Itulah Khalifah Umar, seorang kepala negara yang bajunya ada 12 tambatan jahitan. Ia hidup sederhana namun tetap dihormati orang.
Subhanallah…..
Ditulis oleh
AriE ONly - Monday, October 5, 2009 - 1:10 AM
Belum ada komentar untuk "Teladan Sang Pemimpin"
Post a Comment
What is your opinion?